PARA TAMU YANG MULIA, SELAMAT BERKUNJUNG اهلا و سهلا مرحبا بكم جميعا

DISINI, KITA (MUSLIMIN SEJATI) BERBAGI INFORMASI ISLAMI UNTUK KEJAYAAN ISLAM SEJATI



DI TEPI PANTAI ATLANTIK

Minggu, 08 Januari 2012

BEJATNYA LIWATH


BEJATNYA LIWATH
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (80) إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (81)
Artinya:”Kami utus Luth ketika berkata kepada kaumnya (Negeri Ardan suku Sodom):’mengapa kalian melakukan KEKEJIAN yang  belum pernah dilakukan seorangpun sebelumnya di seluruh dunia?’ Sesungguhnya kalian melakukan SYAHWAT dengan sesama lelaki, bukan dengan wanita, bahkan kalian kaum yang melampaui batas.(QS:Al-A’raf:80-81)
Dua ayat di atas akan kita lihat penafsirannya dalam Kitab Tafsir Khazen berikut ini:
“Hai, Muhammad, ceritakan tentang Luth kepada kaummu. Luth bin Haran bin Tarikh bersama pamannya, Nabi Ibrahim, hijrah dari Babil (Babilonia) menuju Syam (Siria, Palestina, Bairut, Israil sekarang). Ibrahim menetap di Palestina. Luth melanjutkan ke Ardan. Akhirnya Luth diutus ke Sodom, suatu kota masih dalam wilayah Ardan. Sodom dihuni oleh suatu kaum bejat, yang kebejatan mereka belum pernah ada sebelumnya, yaitu ‘menyukai’ dubur lelaki, alias abnormal. Artinya, kekejian ini mereka yang menggagas pertama kali, perintis. Makanya, pelaku-pelaku selanjutnya yang sama selalu disebut kaum Luth untuk menunjukkan masa perintisannya.

Berkata Umar bin Dinar:”Tidaklah berliwath lelaki dengan lelaki di atas dunia ini kecuali mereka memang dari kaum Luth”.
Kisah wilayah Sodom sebelumnya sebenarnya suatu kawasan yang subur dengan aneka tanaman yang menghijau dan buah-buahan melimpah, yang tidak ada seperti itu di tempat lain, sehingga banyak orang yang menatap daerah tersebut dengan iri dan menekan dengan berbagai cara agar kenyamanan mereka terganggu. Sampai suatu saat Iblis muncul menyaru (menyamar) sebagai orangtua bijak yang menasehati mereka :”Bila kalian mau melakukan ini…ini…kalian tidak akan diusik lagi”. Kaum Luth  tidak mau. Ketika mereka memberi kelonggaran kepada orang-orang luar daerah untuk masuk ramai-ramai pendatang tumpah ke sana. Dari pencampuran budaya itulah melahirkan kebiasan baru dan pola pikir tidak lazim, menyukai muda belia tampan, dan hal itu akhirnya jadi sangat kuat dalam kebiasaan mereka akibat pengaruh dari luar. Hasan berkata:”Mereka tidak menikah kecuali dengan pendatang”. Ulama lain berkata:”Demikian kokohnya adat mereka sehingga kawin sesama lelaki”.
Versi lain lagi diungkapkan oleh Al-Kalaby:”Pelaku pertama seperti Kaum Luth adalah Iblis. Itu karena daerah mereka yang subur banyak diminati penduduk kota lain. Salah satunya Iblis, masuk dengan wajah ‘syabb amrad’ (pemuda ganteng). Banyak orang terpesona dan tersyahwat. Maka terjadilah kawin dengan ‘liang dubur’. Lalu Allah swt memerintahkan langit agar menghujankan batu dan bumi menelan tanaman-tanaman mereka.

Mari kita lihat apa yang tertulis tentang kebejatan ini dalam Kitab Tafsir Baghawy:
عن ابن عمر: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لما نزل الحجر، في غزوة تبوك، أمرهم أن لا يشربوا من بئر بها ولا يستقوا منها، فقالوا: قد عجنا منها واستقينا، فأمرهم أن يطرحوا ذلك العجين ويهريقوا ذلك الماء" أخرجه البخاري
Artinya:”Dari Ibnu Umar, sesungguhnya tatkala Rasulullah turun pada tempat bebatuan pada saat Perang Tabuk (wilayah bekas tempat kaum Luth) memerintahkan untuk tidak meminum air sumur di daerah tersebut dan tidak mandi. Sahabat menjawab:”Tapi kami sudah mengolah tepung dan mandi”. Rasulullah memerintahkan agar tepung dicampakkan dan air ditumpahkan. (HR.Bukhary)

Kita simak komentar  Tafsir Al-Quththan tentang kebejatan kaum Luth :
قد ذهب الحياء من وجوههم ، فلا يستقبحون قبيحا ، ولا يرغبون في حسن ،
Artinya:”Rasa malu telah hilang dari wajah-wajah mereka, sehingga tidak lagi menganggap keji terhadap sesuatu yang bejat dan tidak lagi menggemari sesuatu yang bagus”.

Dalam Kitab Tafsir ‘Durrul Mantsur’ diturunkan sebuah hadits berikut:
ولعن الله من عمل عمل قوم لوط ثلاث مرات (أخرجه ابن أبي الدنيا)
Artinya:”Allah swt melaknat pelaku-pelaku seperti kaum Luth, (diulang-ulang tiga kali) (HR. Ibnu Abiddunya)

Sayyidina Ali kra mengatakan dalam Tafsir As-Samarkandy:
وروي عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه أنه أتي برجل قد عمل بذلك العمل ، فأمر بأن يلقى من أشرف البناء منكوساً ثم يتبع بالحجارة ، لأن الله تعالى ذكر قتلهم بالحجارة
Artinya:”Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, bahwa seorang yang telah berbuat perbuatan kaum Luth dibawa ke hadapannya,
Beliau memerintahkan untuk dicampakkan dari bangunan tertinggi secara terbalik lalu dilempar dengan batu, karena Allah saw
menyebut pembunuhan mereka dengan batu dalam ayat”. SEKIAN, SEMOGA BERMANFAAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar