PARA TAMU YANG MULIA, SELAMAT BERKUNJUNG اهلا و سهلا مرحبا بكم جميعا

DISINI, KITA (MUSLIMIN SEJATI) BERBAGI INFORMASI ISLAMI UNTUK KEJAYAAN ISLAM SEJATI



DI TEPI PANTAI ATLANTIK

Minggu, 08 Januari 2012

LIWATH


LIWATH (HOMOSEKSUAL)
وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ (هود: 77)                                        
Artinya : “Dan tatkala datang utusan-utusan kami (Malaikat) kepada Nabi Luth, gundahlah Beliau dengan sebab mereka dan sempit dadanya, dan berkata : “hari ini hari yang sempit”
 
     Kedatangan para Malaikat kepada Nabi Luth as bukan membuat beliau gembira, malah sangat susah
Karena Malaikat datang dalam kondisi yang sangat tampan sehingga membuat beliau berkata “hari ini benar-benar hari yang menyusahkan”
وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ (هود: 78)
Artinya: Datanglah kaum kepada Nabi Luth dengan cepat sekali, dan sebelum-sebelumnya mereka memang sudah terbiasa dengan berbuat kekejian, lalu Luth berkata “Hai kaumku, ini anak-anak perempuanku untuk kalian, mereka lebih suci untuk kalian, takutlah kalian kepada Allah swt dan jangan kalian permalukan aku pada tamu-tamuku, tidakkah diantara kalian ada lelaki pandai?”

     Benarlah dugaan Luth, bahwa tamu-tamunya yang tampan mengundang perhatian kaumnya, sehingga mereka cepat-cepat ke rumah beliau, Luth mencoba menghadang keinginan mereka, “Hai kaumku, ini anak-anak perempuanku, kawinilah mereka, mereka lebih suci untuk kalian. Kaum tetap pada pendirian mereka, ingin liwath dengan tamu-tamu Luth, karena mereka telah terbiasa dengan perbuatan sesama lelaki. Luth menasehati mereka “Takutlah kepada Allah, jangan permalukan aku dihadapan tamu-tamuku, tidakkah ada seorangpun diantara kalian yang amar makruf nahi mungkar?
قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ (هود:79)
Artinya: “Kaum Luth menjawab: kamu sudah, bahwa kami tak punya hak (keinginan) pada anak-anak perempuanmu, dan engkau tahu apa yang kami inginkan”

     Kaum membantah Luth, “kamu tahu kami tidak punya hajat dengan perempuan, keinginan kami hanya dengan laki-laki.
قَالَ لَوْ أَنَّ لِي بِكُمْ قُوَّةً أَوْ آَوِي إِلَى رُكْنٍ شَدِيدٍ (هود:80)
Artinya: Berkata Luth :”Kalau saja aku punya kekuatan atau aku bisa bergabung dengan satu keluarga yang mau menolongku, niscaya aku akan bertindak”.

     Nabi Luth masih berupaya mencegah kekejian kaum terhadap tamu-tamunya, keinginan beliau kuat sekali, sampai-sampai berandai-andai punya kekuatan lebih atau ada keluarga besar yang mampu menolong beliau.
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ (هود:81)
Artinya: Berkata tamu-tamu (Malaikat) Luth:”Hai Luth, kami ini utusan tuhanmu, mereka (kaum) tidak akan sampai kepadamu, maka pergilah dengan keluargamu tengah malam ini dan jangan berbalik seorangpun, sesungguhnya waktu perjanjian mereka adalah subuh, bukankah subuh sudah dekat?”

     Melihat suasana yang semakin rumit antara Luth dan kaum, para tamu membuka hakikat mereka, mereka adalah Jibril dan teman-teman yang diutus Allah untuk membinasakan kaum Luth. Untuk menenangkan Luth, mereka berkata :”jangan cemas, mereka (kaum) tidak bisa mencapai kamu dan kami, pergilah malam ini juga dengan keluargamu, jangan ajak istrimu, dia termasuk yang akan dibinasakann bersama kaummu, Allah menyuruh kami membinasakan mereka subuh ini. Luth berkata:”itu lama sekali! Malaikat menjawab:” lihatlah subuh semakin dekat?”
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ (هود:82)
Artinya:”Maka tatkala telah tiba urusan kami, kami jadikan atas ke bawah dan kami hujankan batu sangat panas berlapis-lapis”.

      Saat tiba waktu penghancuran kaum Luth, yaitu waktu subuh, Jibril membuka sayap selebar-lebarnya lalu menghujamkan ke bawah tanah lima kota: Shaighah, Shaghgharah, Ghamrah, Duma dan Sodom, kemudian mengangkat setinggi-tingginya hingga penduduk langit bisa mendengar kokok ayam dan gonggongan anjing, lantas Jibril menghempas kembali tanah tersebut secara terbalik, atas ke bawah , beserta penduduknya yang berjumlah 400.000 jiwa[1]. Tidak cukup sampai disitu, dihujani lagi dengan batu panas membara dengan bertubi-tubi.
مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ (83)
Artiya:”Setiap batu ditandai oleh tuhanmu dengan nama-nama kaummu dan tidaklah batu-batu itu jauh dari orang-orang dhalim”

     Batu yang diluruhkan dan ditimpakan ke atas kaum Luth telah ditandai dengan nama-nama mereka, sehingga tidak mungkin luput seorangpun, seperti teriwayat dalam Hadits :”bahwa seseorang bersembunyi dalam suatu gudang selama 40 hari, maka selama itu pula sebutir batu membara menggantung di udara menunggu pemilik nama yang tertera di batu itu. Ketika dia muncul langsung dihantam batu, phak-luyaklah dia. Akhirnya, diujung ayat ini Allah mengarahkan ancaman ke umat Muhammad, ‘batu-batu yang pernah dialamatkan ke kaum Luth tidak begitu jauh kalau dikerahkan ke orang-orang dhalim (musyrikin Mekkah)’ sebagai suatu i’tibar dari cerita kaum Luth[2]
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (الأعراف:81)
Kata Luth as kepada kaumnya:”sesungguhnya kalian mendatangkan syahwat kepada sesame lelaki bukan kepada perempuan, bahkan kalian adalah kaum yang melampaui batas”

     Dari uraian untaian ayat di atas, tabadur bahwa liwath mengandung dan mengundang bahaya sangat dahsyat, sehingga Nabi kita mensyaratkan salah satu dari kehancuran total (kiamat) adalah dengan menjamurnya lelaki ‘mencintai’ lelaki. Hal ini mesti diawali dengan kasus-kasus kecil lalu merengsek ke ‘berjamaah’. Kita nikmati sabda berikut ini:
عن ابن عباس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "مَنْ رأيتُمُوه يَعَمَلُ عَمَل قَوْمِ لُوطٍ فاقتلوا الفاعلَ والمفعول بِهِ"[3]
Dari Ibnu Abbas berkata: berkata Rasulullah saw: “Siapa saja yang melihat kelakuan kaum Luth bunuhlah pelaku dan temannya”
وحرق أبو بكر الصديق رضي الله عنه رجلاً يسمى الفجأة حين عمل عمل قوم « لوط » [4].                                             
Abu Bakar membakar seorang lelaki yang bernama Fuj-ah ketika melakukan seperti dilakukan kaum Luth”
.عن مجاهد، قال : لو أن الذي يعمل ـ يعني عمل قوم لوط ـ اغتسل بكل قطرة في السماء وكل قطرة في الأرض لم يزل نجسًا (رواه ابن أبي الدنيا وغيره)
“Dari Mujahid berkata: ‘kalau seseorang berkelakuan seperti kelakuan kaum Luth, lalu mandi dengan setiap tetes air langit dan air bumi niscaya tidak menghilangkan kotoran perbuatannya’(HR. Ibnu Abid Dunya dan selainnya)
عن أبي موسى الأشعري أنه صلى الله عليه وسلم قال « إذا أتى الرجل الرجل فهما زانيان (رواه البيهقي
"Dari Abu Musa Al-Asy’ri bahwa Nabi saw bersabda:”bila lelaki mendatangi lelaki (homo) maka keduanya penzina!” (HR. Baihaqy)
«إذا أتت المرأة المرأة فهما زانيتان»                                                                                                       
“Apabila perempuan mendatangi perempuan (Liwath=lesbi) maka keduanya telah berzina”[5]

أن فعل اللواط هل يوجب القتل ؟فعند الشافعي يوجب ، وعند أبي حنيفة لا يوجب[6]
Apakah perbuatan liwath (homo) wajib dibunuh? “Wajib” pendapat Syafie,“Tidak” pendapatAbuHanifah”

وأخرج ابن مردويه عن ابن عباس رضي الله عنهما قال إن من أشراط الساعة ـ ـ ـ ويكتفي الرجال بالرجال والنساء بالنساء ، ويغار على الغلمان كما يغار على الجارية البكر
“Mengeluarkan Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas ra berkata:’sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat….dan merasa cukup lelaki dengan lelaki (homo) dan merasa cukup perempuan dengan perempuan (lesbi), dan mencemburui seorang bocah lelaki seperti mencemburui wanita perawan’.
                                                                                                                     
Akhirnya, waspadalah terhadap LIWATH dan perangkap-perangkapnya, dan kepada pelaku-pelakunya bertaubatlah, jangan mempercepat datangnya kiamat (pen, NAZZALA)…syukran jazilan…



[1] Lihat Tafsir Baghawi
[2] Lihat kitab Tafsir Khazen pada ayat yang sama.
[3] HR. Abu Daud
[4] Kitab Muharrar wajiz
[5] Lihat Tafsir Fakhrurrazy
[6] Lihat Tafsir Fakhrurrazy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar