PARA TAMU YANG MULIA, SELAMAT BERKUNJUNG اهلا و سهلا مرحبا بكم جميعا

DISINI, KITA (MUSLIMIN SEJATI) BERBAGI INFORMASI ISLAMI UNTUK KEJAYAAN ISLAM SEJATI



DI TEPI PANTAI ATLANTIK

Selasa, 07 Februari 2012

MEMBONGKAR KEBOHONGAN SEORANG WAHABI

 bagian 2
REKAMAN SECARA UTUH
Kita ikuti salah satu kebohongan mereka yang dipancar-siarkan oleh sebuah Radio di daerah Lhokseumawe yang berhasil direkam oleh seorang Aswaja:
“Sejauh pengamatan saya, tidak pernah disebutkan dalam kitab-kitab yang ma’ruf, yang bahwa ada penjelasan khusus, bermula khanduri Maulid itu sunat mu-akkad.. seperti itu… tak ada itu…Beda dengan khanduri-khanduri laen… seperti ‘aqiqah, bermula ‘aqiqah itu sunat.. Itu ada fasalnya dibuat dalam kitab fiqih.. lengkap dengan dalil-dalil.. seperti.. apa.. idhhiyyah, kurban, bermula kurban itu sunat mu-akkad, itu ada khusus dibilang.. diurai bersama dengan dalil yang lengkap.. seperti walimatul ‘urs.. khenduri pesta kawen..ya.. itu ada..ada bab. Coba bapak-bapak..ibu-ibu di seluruh..semua yang mendengar Radio ini..ada dalam kitab Fathul Mu’in atau kitab Mahalli atau kitab apa saja..Al-Umm yang mengatakan, bermula khanduri Maulid itu sunat.. dimana itu? Saya ingin..ingin tahu saya.. Sejauh yang saya baca-baca tak pernah ada itu..ya..tak pernah ada itu. Maka, oleh karena demikian..eee..khanduri Maulid ini..sama sekali tidak punya dasar daripada Al-Quran dan Hadits dan tidak ada dalam kitab-kitab yang ma’ruf yang dikarang dalam Mazhab Syafi’i dan berbagai bermazhab-mazhab yang lain..ngak ada itu..heuh..Yang lain jelas sekali..yang paling kecil ada..itu ‘aqiqah itu besar sikit..potong kambing, Udhhiyyah besar, Walimah ‘Urus besar. Yang paling kecil disebut juga, seperti..peucicap aneuk manyak..ha..ha..ha..memberi makanan pertama kepada bayi..itu ada dalam kitab itu dan kecil sekali urusan itu, tapi dibilang. Kenapa dibilang? Karena ada! Kenapa Maulid gak pernah dibilang? Kalau bapak ada dapat kitab Fathul Mu’in atau Mahalli atau Bajuri..ada bab khanduri Moleut saya ingin baca ha..ha..ha. Maka, wahai, kaum Muslimin, mari kita berpegang kepada sunnah..yang telah disunnatkan oleh Rasulullah dan oleh para sahabat itulah yang kita pegang kuat-kuat. Yang tidak pernah dipikirkan oleh mereka, dibuat oleh mereka, dikatakan oleh mereka, ini gak perlu kita mengada-ngadakan yang lain, kita sudah cukup dengan syariat yang sudah ditetapkan. Peganglah itu kuat-kuat, insyaAllah kita akan masuk surga, jangan mengada-ngada, nanti kullu bid’atin dhalalatun wa kullu dhalalatin fin..naaar. Setiap yang bid’ah adalah sesat, setiap yang sesat adalah neraka. Inilah yang sangat kita takutkan. Semoga Allah memelihara kita dari neraka dengan kita berpegang teguh dalam agama ini dengan sunnah Rasulullah saw yang diikuti oleh para sahabat. Amin ya rabbal ‘alamin. Demikianlah pengajian kita. Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh”.
bersambung............