PARA TAMU YANG MULIA, SELAMAT BERKUNJUNG اهلا و سهلا مرحبا بكم جميعا

DISINI, KITA (MUSLIMIN SEJATI) BERBAGI INFORMASI ISLAMI UNTUK KEJAYAAN ISLAM SEJATI



DI TEPI PANTAI ATLANTIK

Selasa, 07 Februari 2012

MEMBONGKAR KEBOHONGAN SEORANG WAHABI


 bagian 1
الحمد لله الذي أوضح الطريق للطالبين صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين
MUQADDIMAH
Wa ba’du, maka tulisan ini dimaksudkan sebagai penyeimbang terhadap koar-koar yang sering menusuk gendang telinga kita di berbagai media elektronik, khususnya Radio di seputaran Kota Madya Lhokseumawe dan Aceh Utara. Telah menjadi rahasia umum, bahwa Radio di atas diprioritaskan sebagai tempat pancaran propaganda syubhat ala Badwy Najdiy, udara Lhokseumawe dan Aceh Utara telah terkontaminasi oleh mendung-mendung kelabu penafsiran-penafsiran ayat dan hadits yang sangat jauh dari lembah Rasulullah saw. Di pihak Radiopun, entah tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, mengabaikan efek jelek di tingkat akar rumput masyarakat awam, dimana kotak-kotak semakin banyak dan membumbung tinggi, diskusi tajam dan menjurus mengasah rivalitas ala keude kupi semakin mengental, mujtahid-mujtahid kesiangan merajalela dimana-mana. Semua orang mencoba bergaya Abu Hanifah atau Imam Syafi’i dengan modal isi dengkul, Al-Quran dan Bulughul Maram Terjemahan. Semangat regilius yang terpompa begitu menyesakkan dada, tapi sayang ibarat memberi pisau tajam kepada bocah-bocah umur tiga tahunan, menyayat apa saja di sekelilingnya, termasuk menyayat-nyayat jantung kalbu ulama-ulama yang sudah lama berkiprah dan berjasa kepada Islam di Aceh selama ini. Sekonyong-konyong semuanya hangus terbakar oleh api kesombongan Riyal dan Sekte Najdiy.
Dengan usia belajar semusim kemarau, umumnya berusaha meraih dua huruf besar-kecil saja: Lc, tampil meng’gok-gok’ podium persis seperti pahlawan kesorean. Seolah-olah ke padang pasir bersimpuh di pangkuan Nabi saw, menulis Al-Quran dan Hadits dari pelepah kurma, mengekor beliau ke kandang-kandang unta, menyaksikan wahyu mendarat menyambangi Nabi saw. Semuanya serba pasti dari sang Shahibusy Syari’ah, tidak boleh menyalahi seujung jaripun. Dan, ibarat menjaja obat di kakilima depan apotik, menjelek-jelekkan obat di estalase apotik, agar manisan kurma basinya bisa terjual habis dalam sekejap dengan slogan: inilah obat paling mujarab! Ini dari Arab langsung! Saya ambil dari tangan Nabi saw! Khasiat menyembuhkannya luar biasa! Selain ini syirik! Bid’ah! Kafir!
Dalam semangat regilius yang ‘mempesona’ layaknya keturunan Arab asli, mereka meyakini kebenaran hanya ada di mulut mereka saja, sehingga kePDan mereka kadang-kadang ‘leupah dah’ dan api membesar berupaya membakar tembok-tembok kokoh produk sepanjang masa. Istilahnya, ‘pok beuton’. Karena itulah segala daya upaya dan jurus mereka terapkan demi tercapainya misi dan isme mereka, termasuk cara licik dan picik. Diantaranya, menciptakan imej orang lain salah dan dia benar. Ulama-ulama selama ini berdusta dan dia sangat jujur.

 bersambung.........